Undang Wartawan, Ketua DPRD Kab.Pasuruan Klarifikasi Unggahan 'Halal Bihalal' Di Medsos

Header Menu


Undang Wartawan, Ketua DPRD Kab.Pasuruan Klarifikasi Unggahan 'Halal Bihalal' Di Medsos

Blogger Bali
Rabu, 03 Juni 2020



Pasuruan, Siaranpublik.id - Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan mengklarifikasi acara internal DPC PKB Kabupaten Pasuruan di kantornya Jalan Raya Bendungan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan yang sempat ramai di media sosial gara-gara unggahan foto dan lebel "Halal bi Halal" diacara internal PKB itu di media sosial face book miliknya.

Dion mengundang wartawan di ruang Paripurna DPRD Kabupaten Pasuruan, Selasa (02/06). Dia menyampaikan bahwa acara tersebut adalah acara Maksilon singkatan dari makan siang lontong Kupat. Dihadiri 13 orang dari petinggi partai PKB dan beberapa orang undangan lainnya.

Di acara itu tidak ada pembicaraan penting, karena undangan yang hadir tidak ada yang mengeluarkan statemen apa-apa. "Karena tidak ada yang mau ngomong baik politik maupun masalah pemerintahan, akhirnya kita hanya mendengarkan ceramah Gus Irsyad Yusuf, "ucap Dion.

Acara itu memang sengaja tidak mengundang banyak orang. Hanya petinggi penting PKB dan undangan lain. Karena orang yang hadir disitu bisa merepresentasikan lima ribu orang. "Kehadiran petinggi PKB dan undangan lainnya mewakili banyak orang. Misal, Pak Ro'uf Sekretaris PKB. Paling tidak dia sudah mewakili PAC PKB di seluruh Kabupaten Pasuruan. Juga Pak Irsyad sendiri, kita tahu beliau adalah Komandan Banser Jawa Timur yang mewakili anggota banser se-JawaTimur, "terang Ketua Fraksi PKB ini.

Dion mengaku dirinyalah yang memberi lebel halal bi halal di akun face booknya. Padahal di acara itu tidak ada lebel apapun apalagi halal bi halal.

Dia menyinggung pemberitaan media masa, seolah-olah acara tersebut tidak melaksanakan protokol kesehatan. Apalagi gambar di media tersebut menampilkan orang yang duduk bersila berdempetan tanpa jarak dan tidak memakai masker.

Menurut Dion kejadiannya tidak seperti itu. Orang yang hadir wajib cuci tangan dan duduk dengan jarak sekitar satu meter, dan tidak pakai salam-salaman, "Karena  gambar diambil dari samping jadinya seolah-olah berdekatan, "ujarnya.

Ditanya melanggar atau tidak. Menurut Dion, acara itu tidak melanggar sebab, batasan yang diatur adalah 25 orang sedangkan acara itu dihadiri hanya 13 orang plus sopir dan komandan satgas. "Bagi saya yang penting adalah substansinya, "terang Dion.   (Dir)